Thursday, December 27, 2018

ULASAN E-BOOK TULIS DAN TERBIT

Assalamualaikum. 

Sekalung ucapan terima kasih saya dahulukan atas kesudian Cikgu Masayu menerima saya menjadi anak murid. Mungkin anak murid tercorot dalam kelas. 😁

Secara khususnya, saya amat teruja untuk membuat dan menyiapkan ebook sendiri. Namun apabila berhadapan halangan masa dan jadual, momentum penulisan saya jadi kacau bilau. Konsistensi saya terganggu. 

Tetapi tekad saya, saya tetap akan usahakan kerana ilmu yang Cikgu Masayu beri bukan ilmu yang mudah didapati dan ianya berstatus 'proven' oleh Cikgu sendiri. 

Apatah lagi ianya ilmu baru yang sedang popular di abad ini: ebook.

Cikgu Masayu mengajar untuk menulis secara sistematik dan terancang. Dari awal kelas hingga akhir kelas, tanyalah apa-apa sahaja soalan, jawapan pantas dan idea mencurah-curah dari Cikgu pasti ada. 

Cikgu tak lokek kongsi ilmu. Berkali-kali saya diketuk sebab jauh ketinggalan dari kawan-kawan lain. 

Terima kasih Cikgu untuk segala ilmu. Semoga ilmu yang kami dapat ini menjadi jariah berpanjangan untuk Cikgu.

Terima kasih menjadi guru ebook saya.
Rubiatul Addawiyah.
Penulis ebook

ULASAN E-BOOK MENANAM RUTIN AL-QURAN

E-book: Menanam Rutin Al-Quran
Penulis: Siti Azimah Rupilen
(https://menanamrutinalquran.blogspot.com/)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -  - - - - - - - - - - - - - - 

Penulis memulakan bicara dengan memberikan perbezaan diari dan planner. Betapa analogi ini sudah menarik minat saya untuk membaca dengan lebih lanjut. Seterusnya penulis, Puan Siti Azimah memberitahu berkenaan adab-adab yang perlu dipatuhi dalam kita membaca kalamulllah.

Penulis mahu mengajak pembaca agar menjadikan Al-Quran itu sebagai diari dengan menulis dan seterusnya membuat refleksi kepada diri. Konsepnya sama seperti Al-Quran yang menjadi panduan dan rujukan dalam menyuluh jalan kepada manusia. Kita tekuni dan cari ibrah daripada ayat-ayat Al-Quran tadi dengan mencatatnya ke dalam diari.

Kata penulis, sibuk itu bukan alasan untuk kita meninggalkan Al-Quran. Maka dengan itu, penulis mencadangkan untuk pembaca supaya menanamkan rutin membaca Al-Quran ini dengan berdisiplin. Rancang aktiiviti harian sebaiknya. 

Untuk pembaca kekal istiqamah membaca Al-Quran ini, penulis menggalakan pembaca agar mengenakan denda jika tidak membaca Al-Quran untuk sehari. Berdikit lama-lama jadi bukit.

Kalamullah itu sebenarnya rujukan umat Islam yang sangat perlu dipelihara dan tidak diambil enteng. Terima kasih kepada penulis, Puan Siti Azimah kerana mengingatkan kami kepada kebaikan. Semoga peringatan ini menjadi pahala berterusan Puan. InsyaAllah.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -  - - - - - - - - - - - - - - 

Rubiatul Addawiyah Zainir
(https://janapendapatansebagaihometutor.blogspot.com)

Friday, December 21, 2018

ULASAN E-BOOK MENDORONG ANAK MEMBACA

E-book: Mendorong Anak Membaca
Penulis: Faridah Yusof
(https://mendoronganakmembaca.blogspot.com/)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -  - - - - - - - - - - - - - - 

Puan Faridah menyelongkar maksud membaca dengan memberi dua pengertian.  Disimpulkan bahawa membaca itu melibatkan pancaindera mata, seterusnya akan terus diproses dan disimpan maklumatnya di dalam otak. 

Malah melalui dorongan dan sokongan daripada ibubapa serta orang terdekat, anak-anak akan mampu membaca dengan baik dan betul. Bahkan strategi membaca orang dewasa dan anak kecil itu sangat berbeza. 

Sebagai ibubapa, tanggungjawab membesarkan anak-anak itu adalah tanggungjawab bersama. Maka perlu ditetapkan niat mengajar anak membaca itu kerana apa, bukan untuk menunjuk-nunjuk, tetapi kerana Allah. 

Umur bagi anak-anak itu belajar membaca pula terletak pada kesediaan anak itu sendiri. Ibubapa perlu ambil tahu tahap persediaan anak-anak sebelum mengajar membaca. Ada kemahiran dan teknik yang perlu diselarikan dengan perkembangan anak dalam pembacaan. 

Puan Faridah turut menggariskan beberapa panduan sebagai strategi bagi mendorong anak kecil terus membaca. Antaranya ialah dengan meraikan kejayaan kecil mereka seperti memeluk mereka. Ibubapa berperanan menerapkan sikap suka membaca, maka dengan itu, anak-anak akan melihat dan melakukan perkara yang sama. Anak-anak akan melihat ibubapa sebagai role model terdekat untuk mereka. 

Tahniah Puan Faridah atas usaha memberi pencerahan berkaitan dorongan anak untuk membaca ini. Sedikit sebanyak membantu Ummi setahun jagung ini dalam mendidik anak-anak agar suka membaca.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -  - - - - - - - - - - - - - - 

Rubiatul Addawiyah Zainir
(https://janapendapatansebagaihometutor.blogspot.com)

ULASAN E-BOOK STRATEGI ULUL ALBAB

E-book: Strategi Ulul Albab
Penulis: Mahfuzah Mohammed Zabidi
(https://strategiululalbab.blogspot.com)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Bahan bacaan yang dihidangkan ini sangat informatif dan tersusun. Biarpun agak berat untuk dihadamkan apabila membacanya, tetapi saya yakin Puan Mahfuzah sudah membuktikan bahawa ilmu itu ada cara dan strateginya untuk dipelajari.

Mempelajari ilmu bukan cuma perlu berdepan dengan peperiksaan sahaja bahkan lebih dari itu, dengan memaknai penghayatan menuntut ilmu itu sendiri. Secara tidak langsung, Puan Mahfuzah berjaya membantu saya mengenali potensi diri dalam pengurusan masa. Betapa kaitannya sangat rapat antara satu sama lain. 

Menelusuri cara pembelajaran oleh golongan ulul albab, semuanya perlu bermula dari penghayatan dan pengamalan rohani itu sendiri. Zikir merupakan salah satu cara pengukuhan rohani. Apabila kukuh rohani, kita akan faham apa sebenarnya matlamat kita dalam menuntut ilmu.

Kesusahan dalam belajar itu pasti ada, bezanya bagaimana cara menangani permasalahan tersebut. Dengan matlamat menuntut ilmu yang jelas, kesusahan akan mampu dihadapi. Puan Mahfuzah turut menegaskan berkenaan adab-adab dalam menuntut ilmu. Ia bukan sahaja melibatkan diri sendiri tetapi seluruh persekitaran menuntut ilmu yang terlibat. Contohnya guru. 

Nilai bertuhan dalam kehidupan tak perlu diasingkan. Jalani hidup dengan prinsip Ubudiyyah dengan konsep melihat Tuhan dan Tuhan melihat kita. Asyik saya membaca bila tiba ke Bab 4 sambil beristighfar dan memuji Tuhan. 

Terima kasih wahai Puan Mahfuzah di atas pengertian mendalam berkenaan menuntut ilmu. Teruskan berkarya memperbetulkan salah faham tentang prinsip Ubudiyyah.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Rubiatul Addawiyah Zainir
(https://janapendapatansebagaihometutor.blogspot.com)

Thursday, December 20, 2018

ULASAN E-BOOK MENEMUI CAMELLIA DI TANAH LINCOLN

E-book: Menemui Camellia di Tanah Lincoln 
Penulis: Amna Sofea
(https://menemuicameliaditanahlincoln.blogspot.com)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Sejujurnya, saya membaca penghabisan e-book ini dengan pandangan yang lebih terbuka tentang skop kerja seorang cleaner. Dari sisi lain, saya turut hiba bila membaca pengakhiran cerita Puan Amna. Semoga Puan Amna dapat kembali ke bumi bertuah ini bertemu guru-guru kehidupannya nun jauh di luar negara.

Kadang ucapan terima kasih kita pada cleaner tidak mampu mengatasi jerih payah dan kepenatan mereka dalam membersihkan kekotoran yang kita lakukan.

Betapa Puan Amna berjaya menarik penghayatan saya dengan pengalaman yang dikutip dan ibrah yang dialami. Saya hanyut bersama plot cerita seakan berada di dalam situasi Puan Amna sendiri. 

Puan Amna bukan sahaja membawa saya ke Tanah Lincoln bersama budaya dan persahabatannya, bahkan beliau membantu saya koreksi kekurangan dan refleksi sifat diri dalam berdepan ujian hidup. 

Susunan bahasa yang santai tapi menjentik hati ini berjaya membuatkan saya terpukau. Tahniah Puan Amna Sofea. 

Ibrahnya terlalu banyak untuk dihirup oleh pembaca. Teruskan menulis dan menyampaikan kebaikan. 

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Rubiatul Addawiyah Zainir
(https://janapendapatansebagaihometutor.blogspot.com)

TINTA PENGARANG

Alhamdulillah, dengan izin Allah jua saya berupaya menyiapkan ebook jana pendapatan sebagai home tutor ini. 


Ebook ini merupakan serba sedikit pengalaman dan pemerhatian yang saya lalui selama dua tahun bergelar home tutor di bawah pengurusan CERDIK Home Tuition. Sepanjang bergelar home tutorsaya berpeluang berkenalan dengan pelbagai lapisan umur dan latar belakang pendidikan ibubapa, iaitu penjaga kepada pelajar-pelajar saya.

Di CERDIK, kami barisan para tutor tidak dihalang untuk belajar menguruskan tuisyen secara persendirian. 

Sekalung ucapan terima kasih kepada tenaga pengajar saya, Puan Masayu Ahmad yang tidak jemu memberi idea dan dorongan dalam saya mempersembahkan ebook ini kepada umum.

Semoga ebook ini bermanfaat kepada mereka yang ingin berkerjaya dari rumah dengan menjadi guru tidak formal. 

Terima kasih kerana membaca. Sebarang ulasan sangat dialu-alukan sebagai penambahbaikan ebook ini. 

Saya boleh dihubungi di alamat emel ini.
rabiadza@gmail.com

Sunday, December 2, 2018

PELUANG SEBAGAI HOME TUTOR

1) FLEKSIBILITI MASA

"Masa itu emas". 

Peribahasa ini merupakan titik tolak untuk ramai home tutor bergerak secara persendirian. Mereka tidak mahu terikat dengan masa.

Hukum fleksibiliti masa yang diperlukan ini tidak sama antara setiap individu berikutan taraf sosioekonomi yang wujud pada masa kini.

Jika tanggungan yang ada melebihi taraf sosioekonomi sesebuah keluarga, maka ketua keluarga sebagai tunggak perlu ada 'back up plan' bagi mengharmonikan institusi kekeluargaan.

Namun kesibukan yang bakal ditanggung kadang kala akan mengakibatkan pengabaian kepada ahli keluarga. Justeru, ramai yang mengambil inisiatif untuk bergerak dan bekerja sendiri mengikut kesesuaian masa yang perlu dibahagikan antara keluarga dan kerjaya.

Natijahnya, keluarga yang harmoni dan sejahtera akan menyumbang kepada pembentukan diri serta sahsiah yang lebih baik. 


PANDUAN ASAS

Entri-entri saya sebelum ini telah menerangkan serba sedikit secara umum cara-cara untuk menjadi home tutor yang bernaung di bawah satu pusat home tuisyen. 

Secara khususnya, saya senaraikan panduan asas yang diperlukan untuk menjadi home tutor. Home tutor boleh bergerak secara sambilan atau sepenuh masa, bergantung kepada pemilihan dan tanggungjawab persendirian.

Susunan fleksibiliti masa itu ada pada diri sendiri. Saya boleh mengatur jadual saya dan pelajar mengikut masa yang ditetapkan. Berikutan itulah saya memilih home tutor untuk menjana pendapatan dari rumah.

Berikut saya sasarkan panduan asas untuk menjadi home tutor.

1) Pendidikan

Saya merupakan graduan Sarjana Kejuruteraan Elektrik. Maka, saya gunakan kelebihan ini sebagai tambah nilai untuk saya mengajar pelajar dalam subjek Matematik dan English. Maklum bahawa kami banyak belajar dalam Fizik dan Matematik. Justeru saya aplikasikan pengetahuan dan ilmu yang ada untuk mengajar dalam dua subjek ini.

2) Pengalaman

Saya pernah berpengalaman mengajar pelajar Sekolah KAFA semasa tamat peperiksaan SPM. Maka saya menggunakan pengalaman ini sebagai batu loncatan dalam saya memahami dan mengawal situasi semasa PnP berlangsung. Pelajar paling kecil saya sekarang berumur 7 tahun. 

Pada umur seawal usia baru masuk ke alam sekolah rendah, fokus pelajar sangat berkurangan. Jadi, sebagai seorang home tutor merangkap seorang guru, saya kena bijak memainkan peranan dengan memanipulasi keadaan kanak-kanak yang suka bermain lebih daripada belajar.

3) Pengkhususan Pelajar

Sekalipun pelajar merupakan pelajar bermasalah, sebagai home tutor, kita bertanggungjawab membantu menyerlahkan potensi pelajar supaya dia bukan sahaja mampu menjawab soalan peperiksaan yang diberikan, sebaliknya dia mampu untuk membantu dirinya sendiri.

Kata-kata pujian bukan hanya membantu, bahkan menaikkan semangat mereka untuk lebih berarah tuju dalam menentukan masa depan mereka sendiri.

4) Kepakaran Subjek

Sebaiknya, kita mengajar subjek kepakaran kita sendiri. Ianya lebih memudahkan kita untuk fokus dalam membantu pelajar mencapai gred lebih baik dari sebelumnya. 

Saturday, December 1, 2018

KREDIBILITI

Home tutor juga merupakan seorang guru.

Oleh kerana ianya melibatkan profesion perguruan, maka tugas menjaga kredibiliti itu menjadi tugas tetapnya sepanjang dia bergelar home tutor dan mengendalikan tuisyen.

Ada yang perlu diambil kira sepanjang sesi PnP. Saya senaraikan 5 poin utama yang selalu dipersoalkan oleh ibubapa berkenaan kredibiliti seorang home tutor.

1) Tahap Pendidikan.

- Berikutan home tuisyen melibatkan pembelajaran tidak formal seperti pada sesi persekolahan, ada juga ibubapa yang akan menemuduga tutor tentang tahap pendidikannya. 

Home tutor wajib bersedia dan maklum bahawa setiap ibubapa mahukan yang terbaik untuk anak-anak. Oleh kerana itu, mereka sanggup menghabiskan wang untuk membayar home tutor supaya dapat mengajar anak-anak mereka dengan lebih fokus dan santai.

Santai di sini membawa maksud tidak menekan anak-anak dengan latihan kerja rumah yang banyak, tetapi lebih agresif kepada teknik-teknik untuk kefahaman subjek. 

Namun tak dinafikan ada juga ibubapa yang mahu mengisi jadual kosong anak-anak dengan aktiviti berfaedah, maka mereka memilih home tuisyen sebagai salah satu caranya.

2) Masa

- Masa yang diperuntukkan untuk belajar dengan tutor sangat terhad. Justeru, tepati masa. Kebanyakan ibubapa yang melanggan home tuisyen ini adalah ibubapa yang sibuk bekerja. Maka, masa itu emas. Jika tidak berpeluang menghadirkan diri, beritahu pada ibubapa terlebih awal supaya tiada unsur-unsur tidak puas hati di belakang hari. 

3) Penampilan diri

- Pandangan pertama itu sangat penting dalam kita mempromosikan diri sebagai seorang guru tidak formal. Gunakan pakaian yang selesa untuk kita bergerak dan mengajar. 

- Terbitkan gaya formaliti sebagai seorang tenaga pengajar yang berkualiti dan berhemah.

4) Subjek

- Mahirkan diri dengan subjek yang akan diajar. Cari buku-buku rujukan yang diperlukan sebagai bahan tambahan dalam sesi PnP. 

- Ketahui teknik dan kemahiran yang boleh diaplikasikan dengan tahap pemahaman pelajar.

5) Fokus

- Pelbagaikan cara mengajar kerana pelajar tidak sama personalitinya. 

- Ada jenis visual, ada jenis auditori dan ada juga jenis kinestatik. Kenali pelajar anda. Fokus juga akan berubah berdasarkan pemahaman dan tahap pelajar. 



TERJEBAK!


Tak lama kemudian, saya mendapat peluang untuk mengajar seorang pelajar. Para tutor akan diberitahu berkenaan maklumat pelajar dan ibubapa pelajar. Sesi suaikenal pun bermula selepas itu.

Saya memulakan tugas pertama sebagai home tutor pada seorang pelajar perempuan Darjah 4. Manis wajahnya tetapi agak pemalu orangnya.

Pertemuan pertama bersama ibubapa pelajar tersebut meyakinkan saya bahawa pelajar ini seorang pelajar introvert. Beliau mempunyai keyakinan diri bahawa beliau boleh berjaya tetapi atas sikap pendiam yang beliau hadapi, membuatkan ibubapanya mencari alternatif untuk anaknya belajar secara perseorangan dengan guru.

"Entahlah Cikgu, bila balik rumah, tanya faham tak Cikgu ajar apa kat sekolah tadi? Dia kata faham. Tapi bila buat latihan, macam tak faham". 

"Tak mengapa, Puan. Saya akan bantu sewajarnya". Itu tekad saya. 

Saya juga bukanlah seorang pelajar cemerlang pada sesi persekolahan dahulu. Saya fahami perasaan berharap ibubapa pelajar tersebut. Saya juga amat memahami dilema tekanan yang dihadapi oleh pelajar itu kerana saya pernah berada di tempat dia.

Kami berjumpa empat pasang mata dengan misi mahu membantu pelajar tersebut di sebuah perpustakaan awam di Kuantan. Sesi perkenalan pun dimulakan pada sesi PnP yang pertama ini.

Seperti biasa, saya akan menyediakan sebuah buku khas untuk mencatat aktiviti penting sepanjang hari, maka saya aplikasikan ianya ke dalam tugas home tuisyen saya ini. Setiap detik penting akan saya catat di dalam buku khas ini yang bertanggungjawab sebagai penjejak sesi pembelajaran dan pengajaran yang berlaku. 

Malahan, untuk mengambil hati pelajar, makanan kegemaran, warna kegemaran dan hobi mereka juga saya catitkan sebagai panduan dalam memenangi hati. Terkadang, poin-poin seperti ini saya gunakan untuk mengekalkan fokus mereka dalam sesi PnP.

Apabila bertugas bersama anak-anak yang sedang membesar, kita sebagai yang lebih tua perlu memahami karakter pelajar terbabit. Inilah yang menguntungkan apabila belajar secara 1:1. Tugas kami selain mengajar adalah mengenal pasti kebolehan pelajar melalui teori visual, auditori dan kinestatik. Kemudian boleh diaplikasikan teori ini ke dalam sesi PnP. Sambil mengajar, saya turut belajar. Menarik sungguh!

Saya terjebak dengan home tutor dan saya jatuh cinta lagi dengan bidang perguruan!

CARI DAN BINA PELUANG

"Alhamdulillah, niat yang baik Allah akan bantu". Terngiang-ngiang pesanan Umi saya di telinga. 

Saya berjaya dengan sesi temuduga yang dijalankan oleh Pengurus cawangan Pantai Timur. Alhamdulillah. Syukur pada Allah, dengan izinNya, saya berpeluang menjadi seorang pendidik dengan cara yang lain.

Sebelum memulakan tugas, kami diberi penerangan ringkas berkenaan cara-cara kami mahu mendapatkan pelanggan melalui pusat tuisyen berkenaan. Kami dikumpulkan dalam satu kumpulan WhatsApp untuk pengumpulan info yang berkaitan.

Sudah mencari peluang? Maka kita perlu gunakan peluang sebaiknya dengan menjadi tutor kesayangan para pelajar.

Pusat tuisyen CERDIK ini menawarkan kami untuk berhubung terus dengan ibubapa pelajar. Mereka yang bertanggungjawab mengurus dan mencari prospek di kawasan berdekatan tutor-tutor mereka. Tugas kami hanya mempersiapkan diri dengan ilmu pengetahuan yang akan digunakan untuk membantu dan mengajar para pelajar kami.

Sesi pengenalan bersama ibubapa pelajar perlu dilakukan sebaik sahaja kami menerima tugasebagai home tutor. Di sini, satu perhubungan antara pusat tuisyen, tutor dan ibubapa juga telah terbina.

Sebagai seorang home tutor yang bergerak di bawah satu pusat tuisyen, maka saya bertanggungjawab menjaga kredibiliti personal dan juga nama pusat tuisyen saya.

TERDESAK ATAU MENDESAK?


Apabila kita terdesak untuk melakukan sesuatu, maka akal fikiran kita akan kreatif mencari jawapan dan penyelesaiannya.

Atas desakan dan tekad yang terpasak dalam diri, saya mula menjadikan home tutor sebagai satu kerjaya. Dengan minat yang tinggi, saya yakin saya mampu membantu pelajar bukan dengan menjadikan A untuk semua mata pelajaran, tetapi sekurang-kurangnya menukarkan gred yang tidak berapa baik menjadi sebaliknya. Itu tugas saya.

Rata-rata pelajar home tuisyen saya merupakan pelajar yang berpotensi, tinggal saja saya sebagai tenaga pengajar menggilap potensi mereka dan memperbetulkan kefahaman mereka bahawa belajar bukan untuk peperiksaan semata-mata. Tetapi ianya lebih daripada itu! 

Home tuisyen merupakan satu proses pembelajaran melibatkan seorang guru dengan seorang pelajar. Ianya juga boleh dilakukan dengan sekumpulan pelajar, tetapi lebih fokus daripada pembelajaran di sekolah berikutan suasananya yang eksklusif dan privasi. Ramai ibubapa yang sanggup berhabisan demi membantu anak-anak mereka dengan menyediakan home tuisyen. 

Silibus yang diajar pula mesti mengikut kurikulum standard persekolahan. Cuma cara belajar yang berbeza. Di sini, penting untuk home tutor memahami personaliti dan tahap pelajar masing-masing.
Di CERDIK, kami diajar untuk mengkaji personaliti pelajar terlebih dahulu sama ada pelajar itu seorang visual, auditori atau kinestatik. Teori VAK ini boleh diketahui pada sesi pertama PnP bersama pelajar. 

Atas dasar ini, para home tutor digalakkan menceburi bidang ini bersama pusat tuisyen yang aktif dalam melaksanakan PnP mengikut kurikulum terkini dan memenuhi kehendak dasar pendidikan abad ke-21. 

Maka dengan itu, kerjaya sebagai home tutor ini adalah satu peluang baik untuk para graduan memulakan langkah pertama berkongsi ilmu untuk adik-adik peringkat persekolahan rendah dan menengah. Mahirkan diri dengan subjek yang dipelajari.

Tiada istilah 'tanam anggur' selepas tamat pelajaran jika kita mahu melakukan sesuatu!


MINAT ATAU KERJAYA?


Daripada sekolah rendah lagi, antara cita-cita yang saya idamkan ialah menjadi guru. Bagi saya kerjaya guru ini sangat mulia kerana mereka berkongsi ilmu pengetahuan dan mengajarkan pula kepada pelajar yang sama sekali tiada pertalian darah itu dengan bersungguh-sungguh sehingga berjaya menjadi manusia bermanfaat. 

Saya berpeluang dididik oleh guru-guru yang profesional dan tak lokek dalam memberi ilmu. Usia saya banyak dihabiskan dengan belajar erti kehidupan melalui guru-guru ini. Tak lupa juga pada guru pertama saya yang langsung tak pernah berhenti menyokong apa jua keadaan pelajarnya ini. Dialah Umi saya. Seorang ibu kental yang selalu mendorong untuk saya lebih bertanggungjawab terhadap hidup saya.

Maka, atas minat yang mendalam dalam bidang perguruan, saya cuba mencari satu pekerjaan yang boleh dilakukan dari rumah. Dalam masa yang sama, saya tekad mahu membesarkan anak-anak dengan air tangan saya sendiri. Saya berasa cemburu melihat kasih sayang anak-anak saya tertumpah pada orang lain. 

Atas asbab ini, saya selalu tercari-cari iklan dalam media sosial berkenaan kerjaya dari rumah. Dengan keadaan kewangan yang cukup terhad menjadikan saya lebih terarah untuk mencari pekerjaan dalam masa terdekat. Malah jika mampu, saya mahu menjadikan minat itu sebagai satu kerjaya dengan melakukannya dari rumah.

Saya memang mengikuti cerita kawan-kawan yang sama pengajian di universiti dahulu melalui media sosial.  Asyik lalu lalang iklan mencari tutor sambilan di dinding muka buku saya oleh seorang rakan yang waktu itu sedang menyiapkan tesis PhDnya berkaitan penilaian pelajar.

Saya perlukan masa yang fleksibel untuk menguruskan rumahtangga dan keluarga tanpa sebarang tekanan, jadi saya cuba menghubungi pusat tuisyen yang beroperasi di Pulau Pinang, dikenali sebagai CERDIK Educenter. Pengasasnya merupakan sahabat saya yang sedang menyiapkan tesis PhDnya ketika itu, Dr. Nur Ayuni Shamsul Bahri.

Bukan sedikit masa saya mengenali peribadi sahabat merangkap Pengetua CERDIK kami ini. Daripada Diploma sehinggalah ke peringkat Sarjana, saya maklum akan personaliti sahabat ini. Dalam diam-diam, saya sangat mengagumi semangat dan tekad yang beliau ada. Beliau pernah menjadi Pengerusi Kolej yang saya diami dan boleh membantu mengawal operasi kolej bersama anak-anak buahnya. Beliau bukan calang-calang orang! 

Mereka mencari tutor-tutor yang berpotensi bagi mengembangkan lagi penjenamaan home tuisyen mereka ke seluruh negara. 

Peluang sudah ada, tinggal saja saya berani atau tidak! Saya risik-risik sehinggalah berjaya melepasi temuduga yang dijalankan. Oh, sebelum itu CERDIK juga ada membuka peluang pekerjaan bagi jawatan Pengurus untuk cawangan Pantai Timur. Saya beranikan diri mencuba. Namun ditakdirkan, itu bukan rezeki saya. 

Bagi saya, untuk memulakan sesuatu, kita boleh cuba bermula dari peringkat bawah terlebih dahulu. Kita belajar selok belok sebagai seorang home tutor sebelum ada perangkaan untuk menjadi home tutor yang lebih serius dengan membuka cawangan sendiri.

Berikut merupakan cara-cara saya memulakan bidang home tutor ini:

1) hantar resume kepada pihak pusat tuisyen yang anda minat

2) tunggu sesi untuk dipanggil temuduga

3) jika berjaya, kenal pasti subjek apa yang akan diajar atau subjek yang anda minat 
     untuk mengajar

4) mahirkan diri dengan subjek tersebut

5) cari bahan rujukan untuk sesi PnP